Selasa, 12 September 2017

Model Referensi Jaringan Terbuka OSI Dan TCP/IP

7 OSI LAYER


Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model).

Lapisan
Nama Lapisan
Keterangan
7
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTPFTPSMTP, dan NFS.
6
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
5
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
4
Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
3
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
2
Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan   seperti hubbridgerepeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
1
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.


Suit protokol internet merupakan model jaringan komputer dan rangkaian protokol komunikasi yang digunakan di internet dan jaringan komputer yang mirip. Ia dikenal dengan TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) yang diterjemahkan menjadi Protokol Kendali Transmisi/Protokol Internet, yang merupakan gabungan dari protokol TCP (Transmission Control Protocol) dan IP (Internet Protocol) sebagai sekelompok protokol yang mengatur komunikasi data dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan internet yang akan memastikan pengiriman data sampai ke alamat yang dituju. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini, karena protokol ini mampu bekerja dan diterapkan pada lintas perangkat lunak dalam berbagai sistem operasi Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.


Lapisan
Nama Lapisan
Keterangan
4
Application layer
Berfungsi menyediakan servis-servis terhadap software-software yang berjalan pada komputer. Protokol-protokol yang beroperasi pada Application Layer: HTTP, FTP, POP3, SMTP, dll..
3
Transport layer
Transport Layer berfungsi menyediakan servis yang akan digunakan oleh Application Layer. Mempunyai 2 protokol utama yaitu TCP dan UDP.
2
Internet layer
Internet Layer memiliki fungsi sebagai penyedia fungsi IP Addressing, routing, dan menentukan path terbaik. Internet Layer memiliki 1 protokol yaitu TCP/IP.
1
Network layer
Berfungsi mendefinisikan protokol-protokol dan hardware-hardware yang digunakan dalam pengiriman data. Pada layer ini terdapat protokol-protok seperti ethernet pada LAN, PPP pada WAN, dan juga Frame Relay.

Cara Mendeteksi Kesalahan Pada Data Link Layer


Metode Echo
Merupakan metode deteksi yang paling sederhana digunakan salamsistem interaktif (yaitu bila ada operator yang memasukkan data). Operator memasukkan data melalui terminal yang kemudian mengirimkannya ke komputer. Komputer kemudian mengirimkannya kembali ke terminaldan ditampilkan pada layar. Operator dapat melihat apakah data yang dikirmkannya benar.

Metode Deteksi Error Otomatis
Untuk system komputer lebih dikehendaki system yang melibatkan manusia sesedikit mungkin. Oleh karenya digunakan system yang menggunakan bit parity yaitu bit tambahan yang digunakan untuk mendeteksi kesalahan.
Terdapat 2 macam cara penambahan bit pariti  yaitu :
1.      Pariti ganjil (odd parity)
2.      Pariti  genap (even parity)
3.      Pariti ganjil (odd parity)
Bit pariti yang ditambahkan supaya banyaknya bit “1” tiap karakter atau data ganjil.
Pariti  genap (even parity)
Bit parity yang ditambahkan supaya banyaknya bit “1” tiap karakter atau data genap.
 Dengan bit pariti ini kita mengenal 3 macam teknik deteksi kesalahan yaitu :
·         Vertical Redundancy Check
·         Longitudinal Redundancy Check
·         Cyclic Redundancy Check

Framing Check
Digunakan pada tranmisi asinkron dengan adanya bit awal dan bit akhir. Data berada antara bit awal dan bit akhir. Dengan memeriksa kedua bit ini dapat diketahui apakah data di  terima dengan baik. Transmisi sinkronisasi mempunyai berbagai bentuk bingkai sesuai dengan ketentuan yang dipergunakan.
Vertical Redundancy Check
Ini merupakan cara melacak kesalahan yang pertama kali diketemukan. Dengan cara ini setiap karakter yang dikirimkan (biasanya terdiri dari 7 bit) diberi tambahan 1 bit parity. Bit parity inilah yang akan diperiksa oleh penerima untuk mengetahui apakah karakter yang dikirim tersebut benar atau salah. Cara ini hanya dapat melacak kesalahan 1 bit dan karenanya hanya berguna untuk melacak kesalahan yang  terjadi pada pengiriman data berkecepatan menengah, karena pada kecepatan tinggi, lebih besar kemungkinan terjadinya kesalahanbanyak bit. Ini merupakan Metode pemeriksaan kesalahan per karakter dan digunakan pada system yang berorientasi karakter misalnya terminal.
Contoh :
Misalnya ASCII huruf A kodenya adalah hex 41.
100 0001             ASCII 7 bit
1100 0001            ASCII dengan pariti ganjil
0100 0001            ASCII dengan pariti genap
akibatnya untuk huruf  “A” kode SCII dalam hex :
41  bilamana pariti genap
A1 bilamana pariti ganjil
Penerimaan memeriksa parity dari karakter yang diterima, bila tidak sesuai dengan ketentuan maka akan diketahui adanya kesalahan pada waktu penyaluran data.  VRC mempunyai kekurangan yaitu bila ada 2 bit yang terganggu ia tidak dapat melacaknya Karena paritinya akan benar.

Longitudinal Redundancy Check
Untuk memperbaiki kemampuan VRC biasanya digunakan LRC untuk data dikirm secara blok. Di sini tidak saja per karakter diperiksa paritinya, tetapi juga secara per blok. Cara ini menyerupai cara VRC hanya saja penambahan bit parity tidak saja pada setiap akhir karakter, tetapi juga pada akhir setiap blok karakter yang dikirmkan. Untuk tiap-tiap bit dari seluruh blok karakter ditambahkan 1 bit parity termasuk  juga bit parity dari masing-masing karakter.
Dengan cara ini maka kesalahan lebih dari satu bit juga dapat diketemukan, sehingga kemungkinan terprosesnya data yang salah semakin dikurangi. Juga  Dikenal parity genap atau parity ganjil. Teknik ini menyebabkan kecepatan pengiriman data dapat dipertinggi.
Tiap blok punya satu karakter khusus yang disebut blok check karakter (BCC) yang dibentuk dari bit uji diatas. Pada waktu pengiriman BCC juga dikirm dan BBC ini dibandingkan dengan BCC yang dibangkitkan sendiri oleh penerima pada saat menerima data blok tersebut.

Cyclic Redundancy Check
Ini adalah cara yang paling baik dewasa ini dan dapat dipergunakan untuk pengiriman data dengan kecepatan yang tinggi. Dengan sendirinya cara ini memerlukan rangkaian elektronik lebih sukar dibandingkan dengan kedua cara yang tadi. Metode CRC dapat mengatasi masalah overhead. Cara ini disebut sebagdai pengujian berorientasi bit, karena dasar pemeriksaan kemungkinan kesalahan adalah bit atau karakter dan mempergunakan rumus matematika yang khusus. Dalam Metode ini satu blok informasi dilihat sebagai sederetan bit yang ditransmisikan. Bit yang akan disalurkan dimasukkan ke dalam register geser siklis yang disebut generator CRC. Operasi matematik dikerjakan atas deretan bit tersebut. Operasi CRC ini didasarkan atas pembagian deretan bit dengan sebuah fungsi khusus. Hasil bagi pembagian diabaikan. Sisa disalurkan sebagai BCS, yaitu akhir dari deretan bit isi register geser Dikenal sebagai BCS (block check sequence). Fungsi khusus disebut generator polynominal, dan telah dibakukan.

Router 

Apa yang dimaksud dengan Router? Istilah router tersebut kita temukan dalam istilah jaringan. Router adalah System perangkat jaringan yang berfungsi untuk mengirimkan sejumlah paket data dari suatu jaringan internet menuju ke tujuannya dengan melalui sebuah proses yang biasa disebut routing. Router tersebut menghubungkan dua jaringan atau lebih, sehingga berbeda dengan switch.
Menurut referensi yang saya dapat Jenis-jenis Router dapat dibedakan menjadi 2 yaitu : 

1. Jenis Router Berdasarkan Mekanismenya

Jenis Jenis router yang pertama dapat kita subkategorikan berdasarkan mekanismenya. Router bekerja berdasarkan apa yang kita kenal dengan nama tabel routing. Tabel routing ini mampu memberikan komando dan perintah kepada router untuk dapat bekerja. Nah, secara mekanis, router dapat berkolaborasi dengan tabel routing ini dalam dua cara, yaitu statis dan juga dinamis. Kedua cara ini masuk ke dalam dua jenis router, antara lain adalah static router dan juga dynamic router. Berikut ini adalah penjelasan keduanya : (Baca Juga: Fungsi Routing Table Pada Router)

a. Router Statis / Static Router

Jenis router yang pertama adalah yang dikenal dengan istilah router statis ataupun static routing. Penggunaan static routing ini lebih mengarah kepada bagaiaman sebuah router mampu untuk melakukan proses penghalaan dari suatu jaringan. Mekanisme di dalam proses penghalaan itu sendiri terdiri dari berbagai proses, yang melibatkan apa yang kita kenal dengan nama tabel routing atau tabel penghala. (Baca Juga: Kelemahan dan Kelebihan Static Routing)

Pada penggunaan static router, maka proses penghalaan pada router ini diadministrasikan secara manual oleh seorang administrator. Segala bentuk penghalaan melalui tabel routing dilakukan secara manual oleh administrator, dimana administrator bertanggung jawab penuh untuk melakukan segala bentuk proses penghalaan, mulai dari membuat jalur atau rute baru, menghapus rute, memindahkan rute, dan sebagainya. Administrator juga memegang penuh atas permission atau ijin – ijin yang ada pada router tersebut. (Baca Juga: Perangkat Keras Jaringan Komputer , Perangkat Keras Komputer dan Fungsinya)

Kelebihan penggunaan static router

Kelebihan pertama dari penggunaan static router adalah terdapat semacam filtering oleh administrator, dimana administrator mampu untuk memfilter rute mana yang boleh dilewati dan tidak boleh dilewati. Hal ini membuat proses penghalaan dapat dilakukan secara real time oleh sang administrator
Proses penghalaan atau proses routing bisa dilakukan dengan mudah dan juga cepat, dan bisa dilakukan kapan saja, tanpa adanya syarat – syarat trtentu
Penggunana tabel routing akan mempermudah administrator dalam melakukan proses routing atau penghalaan
User bisa melakukan request akses routing dari administrator, sehingga tidak harus tergantung dari program routing saja.
Kekurangan dari penggunaan static router

Administrator wajib sepenuhnya memahami mengenai sistem dan juga command pada tabel routing
Sangat membutuhkan ahli jaringan yang sudah memiliki banyak pengalaman di bidang routing agar static routing dapat beroperasi dengan optimal.
Kemampuan administrator dalam membuat tabel routing baru sangatlah diperlukan, terutama ketika harus menghabpus ataupun menambahkan jalus penghalaan
Tidak cocok untuk diaplikasikan pada sebuah jaringan yang sibuk, luas, dan juga banyak digunakan oleh user.

b. Router dinamis / Dynamic Router

Jenis router berikutnya adalah router dinamis, alias dynamic router. Merupakan kebalikan dari router statis, yang tentu saja membuat router dinamis ini memiliki keunggulan sedikit dibandingkan dengan router statis. Apabila pada router statis atau static router ini, proses penghalaan atau proses routing murni diatur oleh seorang administrator jaringan, maka pada dynamic router ini, proses routing akan berjalan secara otomatis dan juga dinamis. Maksudnya adalah, dynamic router ini akan bekerja sendiri, sesuai dengan apa yang sidah diperintahkan oleh administrator. Dynamic router akan melakukan penghalaan atau routing ke user yang sudah ditentukan, melalui jalur atau rute yang sudah ditentukan, mampu untuk menghapus jalur yang sudah tidak terpakai, membaut jalur routing baru ke user baru, menolak akses routing ke user tertentu, dan masih banyak lagi. Semua proses itu dilakukan secara dinamis oleh router secara otomatis. (Baca Juga: Jaringan LAN, MAN dan WAN , Fungsi Router Pada Jaringan Komputer)

Namun demikian, tentu saja, router dinamis ini juga membutuhkan adanya seorang administrator. Namun demikian, fungsi dari administrator ini tidaklah serumit administrator pada static routing. Administrator pada dynamic routing ini hanya bertugas untuk melihat proses routing yang sedang berlangsung, serta bertugas untuk menentukan bagaimana cara si router dinamis ini dalam melakukan proses routing. Dynamic routing ini juga mampu untuk membuat tabel routing sendiri, sehingga ketika router akan menghapus sebuah jalur, atau menambahkan jalur baru, semuanya itu akan secara otomatis masuk ke dalam tabel routing yang baru. (Baca Juga: Pengertian DNS , Kelebihan dan Kekurangan Topologi Mesh )

Kelebihan dari penggunaan router dinamis

Sangat praktis dan juga efisien, karena router bisa bekerja secara otomatis
Kerja dari administrator lebih ringan, dan administrator tidak wajib memahami secara penuh pembuatan tabel routing
Sangat cocok digunakan untuk kebutuhan network yang besar, luas dan juga sibuk, misalnya saja kebutuhan routing pada ISP, baik baseband maupun broadband’
Kekurangan dari penggunaan router dinamis yaitu terkadang router bekerja secara otomatis, sehingga kita tidak bisa mengatur kemana sebuah jaringan akan pergi


c. Wireless Router

Jenis router yang satu ini tidak spesifik, yang berarti bisa menjadi jenis router statis maupun router dinamis. Sesuai dengan namanya, router wireless merupakan jenis router yang bekerja tanpa menggunakan kabel, dan mengandalkan koneksi wireless menggunakan media udara. Router wireless ini saat ini cukup banyak digunakan karena memberi banyak sekali kemudahan. Dari segi fungsinya, tentu saja tidak berbeda dengan jenis router lainnya. Berikut ini adalah beberapa kelebihan yang dimiliki oleh router wireless.

Bisa bekerja baiks ebagai static router ataupun dynamic router
Tidah membutuhkan kabel, sehingga sangat mudah dalam instalasi, dan tidak repot
Dapat berperan sebagai access point, sehingga bisa langsung terkoneksi dengan komputer dan perangkat lainnya menggunakan media WiFi
Mudah diletakkan dimanapun
Tidak membutuhkan modem yang banyak untuk masing – masing komputer.
  
Jenis Router Berdasarkan Pengaplikasiannya

Selain router berdasarkan mekanisme penghalaannya, router juga bisa dibagi kedalam 3 bentuk lainya, yang dilihat berdasarkan pengaplikasiannya. Ketiga router tersebut adalah router hardware, router software, dan juga router PC. Berikut ini adalah ketiga jenis router tersebut :

a. Router Fisik / Hardware

Router fisik atau hardware merupakan jenis router yang paling umum, dimana router ini memiliki bentuk fisik yang nyata, dan banyak digunakan, bentuknya mirip seperti hub ataupun modem, dengan banyak port, dan biasanya diletakkan pada lokasi – lokasi yang didaulat menjadi center atau pusat. Router fisik ini merupakan jenis router yang banyak digunakan, karena kammpuannya yang besar dalam melakukan proses routing atau proses penghalaan dengan baik. (Baca Juga: Fungsi Hub Dalam Jaringan Komputer , Perbedaan Hub dan Switch)

b. Router Software

Jenis router berikutnya adalah router software. Router software ini adalah sebuah program atau aplikasi yang memungkinkan sebuah PC dengan sistem operasi populer menjadi sebuah router. Router software ini merupakan sebuah software yang dapat diinstal pada sistem operasi komputer, seperti windows, linux, ataupun macOS. Dengan menggunakan router software ini, maka sebuah PC, selain mampu untuk dioperasikan sebagai PC secara umum, bisa juga digunakan sebagai sebuah router. Meskipun begitu, tentu saja fungsi routingnya tidak sehebat penggunaan router fisik. Beberapa software yang biasa digunakan sebagai router antara lain adalah WinGate, WinRoute, Soygate, dan lain – lain. (Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Windows 10 Pro Final , Kelebihan dan Kekurangan Linux)

c. Router PC

Router PC ini berbeda dengan router software. Apabila router software merupakan software yang mampu membuat PC memiliki fungsi tambahan sebagai router, maka router PC ini merupakan sebuah router yang memang sengaja diinstall pada PC, sehingga sebuah PC hanya mampu untuk bertindak sebagai router. Router pc ini sudah sangat jarang sekali digunakan. Meskipun begitu, router PC ini hanya membutuhkan spesifikasi yang rendah, seperti Pentium 2, RAM 64, harddisk 10 GB, dan spesifikasi rendah lainnya. (Baca Juga: Penyebab Harddisk Eksternal tidak Terbaca , Ciri Harddisk Rusak)

Protokol Yang Ada Pada Network Layer Beserta Fungsinya


1. IP (Internetworking Protocol)
Mekanisme transmisi yang digunakan untuk menstransportasikan data dalam-dalam paket yang disebut datagram.
2. ARP (Address Resulotion Protocol)
Protokol yang digunakan untuk mengetahui alamat IP berdasarkan alamat fisik dari sebuah komputer.
3. RARP (Reverse Address Resulotion Protocol)
Protokol yang digunakan untuk mengetahui alamat fisik melalui IP komputer.
4. ICMP (Internet Control Message Protocol)
Mekanisme yang digunakan oleh sejumlah host untuk mengirim notifikasi datagram yang mengalami masalah pada hostnya.
5. IGMP (Internet Group Message Protocol)
Protokol yang digunakan untuk memberi fasilitas message yang simultan kepada group penerima.

Internet Control Message Protocol (ICMP)


Internet Control Message Protocol (ICMP) adalah salah satu protokol inti dari keluarga protokol internet. ICMP utamanya digunakan oleh sistem operasi komputer jaringan untuk mengirim pesan kesalahan yang menyatakan, sebagai contoh, bahwa komputer tujuan tidak bisa dijangkau.
ICMP berbeda tujuan dengan TCP dan UDP dalam hal ICMP tidak digunakan secara langsung oleh aplikasi jaringan milik pengguna. salah satu pengecualian adalah aplikasi ping yang mengirim pesan ICMP Echo Request (dan menerima Echo Reply) untuk menentukan apakah komputer tujuan dapat dijangkau dan berapa lama paket yang dikirimkan dibalas oleh komputer tujuan.

Traceroute


            Traceroute (Tracert) adalah perintah untuk menunjukkan rute yang dilewati paket untuk mencapai tujuan. Ini dilakukan dengan mengirim pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request Ke tujuan dengan nilai Time to Live yang semakin meningkat. Rute yang ditampilkan adalah daftar interface router (yang paling dekat dengan host) yang terdapat pada jalur antara host dan tujuan.
Cara menggunakan Traceroute pada Windows
1. Klik “Start” –> Run
2. Setelah muncul pop up lalu anda tinggal ketikkan –> CMD























3. Lalu munculah gambar seperti di bawah ini , kemudian anda  tinggal ketikkan –> tracert (spasi) “namadomainanda“


Tidak ada komentar:

Posting Komentar